Catatan Akhir Tahun; Menjadi hidup apa adanya
RUMAH INTUISI - Ada yang sedikit menggelitik dari pemilihan judul artikel ini. Lebih memilih penggunaan kata "Menjadi" dari pada menjalani pada judul tersebut.
Harusnya kata yang lebih tepat digunakan jika melihat kata setelahnya adalah "menjalani" karena hidup lebih tepatnya dijalani, bagaimana seorang manusia menjadi hidup?
Diksi yang dimainkan tentunya tidak harmonis, menarik dan sesuai struktur dalam sebuah eksposisi, opini, narasi atau semacamnya.
Bukan bermaksud mempersetankan aturan main dalam dunia penulisan artikel, ilmiah fiksi dan semacamnya. Ada makna filosofis yang hendak disampaikan.
Dalam sebuah realitas, kita telah melewati dan melampaui tahun ini dengan amat komplit, kompleks dan beragam. Banyak hal yang terjadi di sepanjang tahun ini.
Bagai Paradoks, parade-parade kenyataan kerap hadir detik demi detik menyusun peristiwa selama setahun menjadi sebuah kaledoiskop dan ditutup oleh letupan kembang api tadi malam.
di sepanjang tahun ini, tentunya banyak hal yang terjadi dan amat berpengaruh dalam membentuk karakter, mental dan pola hidup kita.
Di sepanjang tahun itu pulalah, kami lebih asyik Masyuk mengenal filsafat, terutama bersentuhan dengan Tradisi Filsafat Asia, berkenalan dengan Sang Mentor guru Kami Bung Reza-semoga kelak bertemu langsung dengannya - dan kebiasaan itu pula lah kemudian menjadi penyebab tulisan ini dibuat.
Menjadi hidup merupakan kata yang tepat bagi kami dalam pandangan filsafat. Sebab, hidup adalah identitas kita, lalu, hidup itu adalah kita.
Dalam teori Transormasi kesadaran yang dicetuskan Bung Reza, dalam tingkat kesadaran yang paling tinggi disebut sebagai Holistik Kosmik
Dalam level ini, identitas manusia hilang, kesombongan, keakuan, meresa ego, lebih mulia dari yang lain sirna dan digantikan dengan identitas manusia yang melebur dengan alam.
digantikan dengan keterikatan jatidirinya dengan alam semesta. mengikuti alam, lebur selebur-leburnya memperkecil ruang ego hingga kemudian menimbulkan rasa cinta dan belas kasih antara sesama makhluk di alam semesta.
Sepanjang tahun ini, banyak hal yang terjadi diakibatkan superioritas manusia yang berada di abang batas. Lalu pada akhirnya ekploitasi alam terjadi dalam skala yang amat serius
di berbagai belahan Bumi, orang-orang sudah ribut tentang alam yang sudah tidak bersahabat lagi. Lalu dalam diskursus Filsafat, kajian-kajian Filsafat ekologi kerap bermunculan.
Hal tersebut sebagai bukti bahwa, Planet Bumi dalam keadaan tidak baik-baik saja hari ini. Hal tersebut diakibatkan manusia yang mengkerutkan identitas asalinya, bahwa ia adalah bagian dari keseluruhan alam semesta ini.
Kecongkakan, kesombongan, kebohongan, korupsi terjadi dimana-mana. Manusia kerap mempertotonkan ketamakannya di bumi yang sejatinya melindungi dirinya sendiri.
Kita harus sudahi di tahun ini. bencana demi bencana sebenarnya sinyal bagi manusia untuk sesegera mungkin berdamai dengan alam, kompromi lalu kemudian merawat mereka dengan cinta dan belas kasih.
jadilah hidup menurut alam, apa adaya. Tak usah dipaksakan sesuatu yang lepas dari kontrol kita. Kalau mau tidak ribet, lama dalam kendaraan, toh kita tak perlu membelah bukit, menebas hutan rimba lalu mendirikan tol dan membangunnya secanggih dan seindah mungkin, hanya karena ingin efesiensi dan ingin cepat memburu waktu??
Mudah-mudahan Peristiwa baik terjadi di awal Tahun ini. Kita Hidup apa adanya!
Tinggalkan Komentar
Tambah Komentar
Blog Terkait
Hari Natal: Duri di tengah jalan Pluralitas
RUMAH INTUISI - ingat Hadis rasul tentang tingkat ke imanan yang mempunyai tujuh puluh tingkatan dan menyingkirkan duri di jalan adalah
Lebih DetailPara Pendaras Kalimat Cinta, Sebuah Epilog
RUMAH INTUISI - Ketika pertama kali rombongan haji menginjakkan kaki di Tanah Deli, dari perjalanan jauh di semenanjung dua Kota suci
Lebih Detail1 Muharram: Konsep waktu dalam Filsafat
RUMAH INTUISI - Hari berganti hari, tiba saatnya tahun baru Islam 1 Muharam 1445 H mengunjungi umat manusia dalam sepanjang tahun
Lebih DetailReview Buku: Gerung Sang Penyihir Demokrasi
RUMAH INTUISI - Nama Rocky Gerung kerap menjadi perbincangan di negeri ini. Setiap Vlog, Video dan lontaran komentar-komentarnya di setiap platform
Lebih DetailBlog Terkini
Hari Natal: Duri di tengah jalan Pluralitas
Menelusuri Akar dari kebencian, Gus Miftah dan Sunhaji
PKM UNIMED: SERAH TERIMA TAMAN BACA RUMAH INTUISI
Menu
Hubungi Kami
KOMUNITAS LITERASI PERADABAN
|
Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara - 20853 |
|
081360424202 |
|
muhammadsangbintang@gmail.com |