Para Pendaras Kalimat Cinta, Sebuah Epilog

Para Pendaras Kalimat Cinta, Sebuah Epilog

RUMAH INTUISI - Ketika pertama kali rombongan haji menginjakkan kaki di Tanah Deli, dari perjalanan jauh di semenanjung dua Kota suci (Haramain), Tepatnya di Asrama haji, gelegar suara agung meyambut mereka penuh takzim.

Suara itu sedang mendaraskan kalimat pujian-pujian, seperti kekasih yang telah lama dirindukan pulang, Sang tercinta Nabi saw.  Demikian untaian maknanya:

Wahai bulan purnama yang terbit kepada kita
Dari lembah Wadā’.”
Dan wajiblah kita mengucap syukur
Di mana seruan adalah kepada Allah.
“Wahai Nabi yang diutus pada kami
Kau datang dengan kata yang harus dipatuhi
“Anda telah membawa kemuliaan kepada kota ini
Selamat datang penyeru terbaik ke jalan Allah

 Satu persatu rombongan jamaah haji turun dari Bus penjemputan mereka dari bandara KNO Medan hingga sampai ke asrama haji Medan.

Tangis bahagia haru biru membuncah, mendanau di tengah syahdu kidung Pujian yang didaraskan dengan penuh cinta.

sesekali tangis histeris bahagia sanak famili meletup seketika tak tahan melihat, ayah, ibu, atok andong atau sesiapapun turun dari Bus penjemputan tiba dengan selamat tak kurang apapun.

Mereka tampak bahagia, Allah perkenankan mereka bertemu sanak famili kembali dengan sehat wal 'afiat tanpa kurang satu apapun.

Ada tiga sosok sang pendaras kalimat cinta yang mungkin takkan lekang diingatan kita, selama proses pemulangan haji Debarkasi Medan Sumut.

mereka adalah Bunda Hj. Rita Nst, sosok ibu dan wanita yang memiliki suara yang sangat indah, memiliki kemampuan mengurai bahasa dan kalimat-kalimat yang indah.

Ayahanda Tuah Sirait, begitu kami sering menyebutnya, sosok pria yang amat santun, syair dan pantun menjadi khasnya dalam mengutarakan sesuatu.

  Mad Kasad Lbs Ustadz Muda nan rendah hati, Qori Alquran tingkat Internasional, suaranya tinggi melengking, meruntuhkan dada-dada yang penuh kesombongan.

Mereka para pendaras kalimat cinta. Sering kali kita mendengar untaian munajat mereka meluluhlantakan ego dan memberikan ruang dalam pikiran kita untuk selalu i'tibar.

Mengambil pesan yang baik atas peristiwa berhaji kali ini. Mereka yang pulang, adalah mereka yang diberikan kesempatan untuk berhijrah membawa predikat Mabrur, Ibunda Hj. Rita sering mengutip hadis:

Haji yang mabrur, Tiada Balasan selain Surga"... 

Penyelenggaraan haji dengan tema Haji berkeadilan, Ramah Lansia menuai makna, nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, sebagai Implementasi dari butir kedua sila Pancasila. (FOUNDER)

 


Jumat, 28 Juli 2023 01:45 WIB
Administrator
273 Lihat kali

Tinggalkan Komentar

0 Komentar

Blog Terkait

News
25 Desember 2024 16:09

Hari Natal: Duri di tengah jalan Pluralitas

RUMAH INTUISI - ingat Hadis rasul tentang tingkat ke imanan yang mempunyai tujuh puluh tingkatan dan menyingkirkan duri di jalan adalah

Lebih Detail
News
01 Januari 2024 19:36

Catatan Akhir Tahun; Menjadi hidup apa adanya

RUMAH INTUISI - Ada yang sedikit menggelitik dari pemilihan judul artikel ini. Lebih memilih penggunaan kata "Menjadi" dari pada menjalani

Lebih Detail
News
18 Juli 2023 23:28

1 Muharram: Konsep waktu dalam Filsafat

RUMAH INTUISI - Hari berganti hari, tiba saatnya tahun baru Islam 1 Muharam 1445 H mengunjungi umat manusia dalam sepanjang tahun

Lebih Detail
News
19 Juni 2023 19:38

Review Buku: Gerung Sang Penyihir Demokrasi

RUMAH INTUISI - Nama Rocky Gerung kerap menjadi perbincangan di negeri ini. Setiap Vlog, Video dan lontaran komentar-komentarnya di setiap platform

Lebih Detail