Candu, Cuan dan Popularitas: Belajar dari Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

Candu, Cuan dan Popularitas: Belajar dari Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

INTUISI OPINI - pernahkah kita sesekali merasa kecewa dengan kebutuhan yang tidak terpenuhi ? lalu merasa frustasi menyalahkan diri sendiri? lumrah, dan pasti hampir semua orang merasakan demikian.

harapan keinginan, lalu kebutuhan dapat menjadi sebuah ikatan yang mengikat erat pada pikiran kita. Dalam sebuah Piramida kebutuhan yang masyhur dicetuskan Maslow, hirarkis kebutuhan pada akhirnya dapat mengikat erat laku kehidupan manusia.

Baca Juga Opini: Pendidikan di Langkat...

Dalam level yang paling elit (atas) kebutuhan aktualisasi diri merupakan tingkat kebutuhan yang paling puncak. Secara Hirarkis, manusia akan melakukan hal tersebut mulai dari lapisan bawah (kebutuhan fisiologis) kebutuhan mempertahankan kehidupannya mulai dari kebutuhan akan kelengkapan makanan untuk menyambung hidup, tempat berteduh, kebutuhan akan oksigen serta kebutuhan-kebutuhan dasar secara biologis lainnya.

Baca juga Opini Lainnya: Hari Santri PCNU........

setelah melewati itu, manusia akan naik ke lapisan berikutnya, kebutuhan rasa aman, memiliki kasih sayang, penghargaan dari orang lain serta aktualisasi merupakan kebutuhan dalam level yang paling tinggi.

Teori Maslow ini adalah hal yang relate dalam kehidupan manusia, bahkan dalam level yang paling tinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi, kebutuhan untuk memperkenalkan eksistensi dirinya kepada orang lain, pun memiliki batasan yang absurt.

Keadaan itu memiliki ancaman tersendiri bagi manusia. nilai aktualisasi diri manusia di depan manusia lain yang absurd menyebabkan manusia terus berusaha segenap kekuatan meningkatkan aktualisasi dirinya, di depan orang lain.

Imbasnya manusia kehilangan aktualisasi dirinya yang otentik, bahkan dalam titik yang paling ekstrem manusia mengubah citra dirinya yang otentik tersebut demi pengakuan dari orang lain. Hal ini kemudian di sebut dengan People Pleasure.

yang paling menyedihkan, kebutuhan itu lekat dihati kita lalu perlahan-lahan menjadi ambisi hingga sampai kepada titik yang mengkhawatirkan adalah menjadi semacam candu.

Lain halnya dengan Popularitas. Hal ini juga merupakan kebutuhan akan aktualisasi diri. Orang-orang kadang melakukan hal-hal yang unik bahkan dalam titik yang paling ekstrim melakukan hal-hal yang berlebihan, diluar nalar serta jauh dari kebijaksanaan hanya untuk mendapatkan popularitas.

Dalam globalisasi yang canggih ini, Viralisme mendorong seseorang kerap melakukan tindakan yang terkadang di luar batas kewajaran hanya demi viral semata. 

kebutuhan fisiolofis yang paling mendasar lainnya  adalah Materi, finansial atau orang sering menyebutnya "Cuan". Dari pagi hingga larut malam, orang-orang lupa waktu dalam mencari Cuan demi kebutuhan dasarnya secara fisiologis.

Namun, Ironisnya, ia melupakan bahkan menafikan kebutuhan Aktualisasi orang-orang terdekatnya, seperti keluarga misalnya.

Istri memiliki kebutuhan aktualisasi diri di depan suaminya, ditandai sang istri ingin diperhatikan pasangannya, selalu ada waktu untuk dia beserta anak-anak dan keluarganya sementara, sang suami harus melewati itu semua karena terpenjara dengan kebutuhan fisiologisnya mencari cuan untuk mempertahankan hidupnya serta keluarganya, melewati malam hingga larut, perhatian pun luput untuk istri dan anak-anaknya.

Tentu ada ketimpangan dan konflik disini! bagaimana sesungguhnya kita melewati ketimpangan-ketimpangan hidup sepanjang perjalanan kita? kita harus sadar bahwa kebutuhan-kebutuhan itu akan mengikat kita, jalan yang paling baik adalah menyadari bahwa itu semua merupakan realitas yang pasti akan berlalu, terlepas terpenuhi ataupun tidak kebutuhan itu, 

Singkatnya apapun itu, dalam hirarki kebutuhan Maslow, mulai dari kebutuhan Fisiologis, yang paling dasar, jika tidak dengan cermat menghadapinya akan terus melekat di pikiran manusia tersebut.

ketika sudah melekat, manusia akan sulit melepaskanya hingga pada akhirnya menjadi ambisi yang berubah jadi candu yang meracuni kepribadian manusia yang otentik. (RI)

 

 

 


Selasa, 31 Oktober 2023 21:36 WIB
Administrator
356 Lihat kali

Tinggalkan Komentar

0 Komentar

Blog Terkait

News
13 Desember 2024 20:11

Menelusuri Akar dari kebencian, Gus Miftah dan Sunhaji

RUMAH INTUISI - agaknya, akhir-akhir ini Roda Kemakmuran kapitalis dikendalikan oleh setumpuk kebencian. Cobalah tengok kasus-kasus viral belakangan ini. Bagaimana proses

Lebih Detail
News
09 Juni 2024 14:51

Menjadi santri pelayan haji; sebuah Catatan akhir

RUMAH INTUISI - minggu, 9/06/24 tepat kloter 25 yang merupakan kloter terakhir dari jamaah haji Embarkasi Medan Sumatera Utara tiba di

Lebih Detail
News
04 Juni 2024 23:31

PAGUYUBAN KADER

RUMAH INTUISI - kenapa Korp Alumni Kader HMI tidak begitu mengganggu dalam dialog keseharian republik ini. hal ini terbersit diikiranku Atas

Lebih Detail
News
05 Maret 2024 09:17

Rihlah Ilmiah: didampingi Dr. Muhizar, Ketua STAI JM menandatangani LoA bersama Kampus USM

RUMAH INTUISI - Jumat, 01/03/24 merupakan rangkaian terakhir perjalanan akedemik yang dilakukan oleh rombongan STAI JM Langkat. Pada kunjungan terakhir tersebut, Tim

Lebih Detail