HARI SANTRI 2023: NU LANGKAT, DAN PESANTREN BERCORAK LOCAL WISDOM

HARI SANTRI 2023: NU LANGKAT, DAN PESANTREN BERCORAK LOCAL WISDOM

OPINI INTUISI - Silsilah, Sanad ataupun genealogi yang kerap  bersifat Musalsal atau berkesinambungan merupakan ciri yang paling utama dalam tradisi Intelektual Pesantren yang membedakannya dengan tradisi Intelektual di lingkungan kampus misalnya (Lihat, Intelektualisme Pesantren, 2003 : vii).

Tradisi ini belum sepenuhnya secara komprehensif dipahami khususnya pada masyarakat Langkat hari ini. Warga Langkat yang Mondok di Jawa misalnya, belum secara signifikan mempopulerkan tradisi Pesantren yang pernah dialaminya ketika di Jawa.

Hal ini disebabkan kurang populernya Pesantren pada masyarakat banyak. Sekolah Umum, sekolah yang berbasis skill dan kejuruan, atau sekolah Agama yang tidak Mondok lebih diminati oleh sebagian besar masyarakat. 

Namun beberapa tahun belakangan ini, Spirit nilai-nilai kesantrian yang menjadi salah satu tradisi Jawa, perlahan-lahan mulai tumbuh dan berkembang. Para Alumnus Santri di Jawa misalnya, seperti menemukan semangat kembali ketika melihat Organisasi NU yang merupakan basis gerakan Santri secara perlahan tapi pasti mulai berkembang di Langkat saat ini.

Baca juga Opini: Pak Camat jadi ajudan...

NU di Langkat hari ini, dengan Komposisi personalia yang berbasis Heterogen, yang terdiri dari kaum santri (Terkhusus Alumnus Ponpes Di luar Sumatera) dan Non Santri menambah kuatnya karakter NU Langkat dalam Haraqahnya ke depan.

Ditambah lagi momentum Hari Santri, Penguatan Eksistensi peran Santri dalam pentas sejarah perjuangan bangsa Indonesia menyebabkan warga Langkat khususnya semakin akrab dan mengenal kuatnya karakter Santri dalam menyumbangkan seluruh perjuangannya untuk Indonesia.

Kaum Santri dan Saham Sejarah Perjuangan Indonesia

Kita dapat ketahui bersama, landasan Historis akan pentingnya perayaan hari Santri sebagai hari yang patut untuk diperingati setiap tahunnya adalah eksistensi perjuangan kaum ini yang Tegak Lurus bersama para tentara republik Indonesia dalam perjuangannya melawan penjajahan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia saat itu.

Kita teringat Perang Surabaya , Tepatnya bulan November 1945. Sebelumnya, melalui fatwa Ulama-ulama yang dipimpin Mbah Hasyim Asy'ari (pendiri NU)  pada 22 oktober 1945 yang merupakan cikal bakal perayaan hari Santri, Mbah Hasyim mengeluarkan sebuah Resolusi Jihad.

Isi dari Resolusi Jihad tersebut Bahwa Membela tanah air adalah bagian dari iman dan melawan penjajah adalah Jihad. 

Sejak Fatwa itu diletupkan, berimbas pada Peristiwa Perang Surabaya,  kaum Sarungan (Santri) turun ke medan Juang dan dengan kobaran semangat patriotisme dan akidah yang mantap memukul mundur pasukan penjajah NICA saat itu.

Baca Juga Opini: Kasus Guru Cabul...

Peristiwa itu kerap diingat sebagai perlawanan yang amat patriotis, berangkat dari cinta tanah air, dan nilai-nilai ke Islaman yang sangat luhur dengan keyakinan bahwa Allah swt. selalu bersama orang-orang yang berjuang.

NU Langkat, Titik Episentrum Tradisi Intelektual Pesantren Dalam Kearifan Lokal

Lain Jawa, lain pula Langkat. Langkat dengan banyak ragam suku, meskipun pada awalnya Dominasi Suku Melayu menempati Pantai Timur Sumatera Utara termasuk Langkat.

Dapat dikatakan bahwa, Masa kejayaan Pesantren yang di cetuskan oleh Syaik Maulana Malik Ibrahim (Maghribi), belum kentara berpengaruh di daerah ini. Orang-orang Sufi, pada abad ke-7 yang disinyalir adalah masa awal Islam menyebar di Nusantara, lebih berperan besar dalam penyebaran Islam di wilayah Sumatera Utara.

Dibuktikan dengan di temukannya Maqam Rukunuddin di Barus memperkuat Islam lebih dahulu masuk di wilayah Barus jauh sebelum masa Wali songo

Samudra Pasai misalnya, seperti Sultan Malikul Saleh, Samsuddin As Sumatrani dan Nuruddin Ar Raniry  merupakan ulma-ulama penyebar Islam di wilayah Sumatera yang dapat dikatakan sampai saat ini lebih membekas dalam tradisi ke Islaman masyarakat khususnya Kabupaten Langkat.

Corak kesufian yang kentara ditandai dengan tradisi Tarikat yang hampir menjadi Local Wisdom hingga saat ini terus menjadi karakter masyarakat Langkat. Ketokohan Ulama Tarikat Besilam Babusalam menjadi Ikon kunci dalam citra ke Islaman mereka sampai saat ini.

Dalam sejarahnya, Syaikh Abdul Wahab Rokan memiliki karismatik yang begitu tinggi dalam perkembangan Islam di tanah Langkat. 

NU Langkat, dengan momentum hari Santri harus mampu melakukan serta merumuskan formulasi Tradisi Intelektualisme Pesantren yang bercorak Local Wisdom .Tasawuf melalui Tarikat adalah modal historis yang dimiliki masyarakat Langkat.

Pesantren yang mengoptimalkan Zikir (Prakter pengamalan teori dalam metodologi Tarikat), Fiqir (Kajian Kitab Klasik dan penguatan Fiqih lintas Mazhab serta Ilmu-ilmu Syariah aqliyyah lainnya) serta Amal Sholeh (Pengamalan akhlak Tasawuf serta berbasis skill dengan mengembangkan Socialpreneur) dapat dikonsep, dirumuskan menjadi format Pesantren Tangguh Produk Langkat yang Hibrid tak ketinggalan jauh dengan Ponpes-ponsep kebanggaan yang ada di tanah Jawa. Mudah-mudahan.

Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023

Safawi al Jawy

(WAKIL SEKRETARIS PCNU LANGKAT)


Senin, 23 Oktober 2023 00:06 WIB
Administrator
493 Lihat kali

Tinggalkan Komentar

0 Komentar

Blog Terkait

News
13 Desember 2024 20:11

Menelusuri Akar dari kebencian, Gus Miftah dan Sunhaji

RUMAH INTUISI - agaknya, akhir-akhir ini Roda Kemakmuran kapitalis dikendalikan oleh setumpuk kebencian. Cobalah tengok kasus-kasus viral belakangan ini. Bagaimana proses

Lebih Detail
News
09 Juni 2024 14:51

Menjadi santri pelayan haji; sebuah Catatan akhir

RUMAH INTUISI - minggu, 9/06/24 tepat kloter 25 yang merupakan kloter terakhir dari jamaah haji Embarkasi Medan Sumatera Utara tiba di

Lebih Detail
News
04 Juni 2024 23:31

PAGUYUBAN KADER

RUMAH INTUISI - kenapa Korp Alumni Kader HMI tidak begitu mengganggu dalam dialog keseharian republik ini. hal ini terbersit diikiranku Atas

Lebih Detail
News
05 Maret 2024 09:17

Rihlah Ilmiah: didampingi Dr. Muhizar, Ketua STAI JM menandatangani LoA bersama Kampus USM

RUMAH INTUISI - Jumat, 01/03/24 merupakan rangkaian terakhir perjalanan akedemik yang dilakukan oleh rombongan STAI JM Langkat. Pada kunjungan terakhir tersebut, Tim

Lebih Detail