CATATAN STOIK #16: Selimut Keinginan
CATATAN STOIK - Keinginan terkadang dapat menjadi sebuah malapetaka. Keinginan malah menjadi penghambat manusia untuk mencapai keinginan itu sendiri. Berapa banyak manusia yang ia terjebak ke dalam ambisi.
Ambisi adalah keinginan yang melampaui realitas. Keinginan yang meniscayakan logika. mengumpulkan gelombang perasaan emosional dalam pikiran, hingga akhirnya manusia memaksakan keinginan tersebut harus tercapai dengan jalan apapun.
Sebetulnya, yang paling aku takutkan dalam hidup ini adalah keinginan yang membuncah menjadi hasrat dan ambisi. Keinginan yang tidak dapat dikontrol dengan akal sehat.
keinginan yang berubah menjadi selimut menghangatkan dinginnya kesemuan dunia ini. Selimut yang menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi jika ingin tidur lelap pada malam yang gelap.
Padahal sebetulnya, keinginan tersebut adalah sesuatu yang berada dalam kendali kita secara internal. Namun kita terbiasa melayani keinginan tersebut menguasai sepenuhnya pikiran dan hati kita.
Hingga sampai pada level kita tidak mampu membedakan keinginan rasional atau keinginan yang sudah jelas tidak masuk di akal namun kita paksakan untuk masuk logika kita.
dalam ajaran filsafat stoik, keinginan itu ada dalam diri dan sepenuhnya kita dapat mencernanya dengan pikiran jernih berangkat dari realitas. Dengan pikiran yang jernih, kita mampu merajah keinginan itu menjadi sebuah hal yang dapat kita pilah-pilah.
mana kepentingan yang prioritas, mana yang bisa di skip untuk mengedepankan keinginan yang dibutuhkan, bukan keinginan yang diinginkan. sesuatu yang diingini, belum tentu dibutuhkan saat ini, kita harus pandai-pandai!
Jika tidak begitu, hidup kita diselimuti alam khayalan yang dipenuhi keinginan-keinginan yang kita sudah tidak mampu mencerna, memferivikasi keinginan itu real atau fiksi bahkan fiktif. dengan selalunya kita bertabrakan dengan keinginan, kita selalu hidup dalam alam khayal.
Tinggalkan Komentar
Tambah Komentar
Blog Terkait
Catatan Stoik #17: Menjadi Manusia semesta
CATATAN STOIK - Dalam kehidupan ini, bolehlah kita menoleh kepada diri kita sendiri tentang bagaimana kita memperlakukan apa-apa yang berada di
Lebih DetailCatatan Stoik #15: Belenggu kebiasaan Buruk
Catatan Stoik - Kebiasaan buruk merupakan sisi gelap masa lalu yang belum tuntas bagi seorang manusia. Ia merupakan kegiatan Amoral (apapun
Lebih DetailCatatan Stoik #14: Waktuku Habis Untuk Kepentingn Orang lain!
Catatan Stoik - Ketika itu, Berapa banyak waktuku tersedot habis memikirkan apa yang "baik" aku lakukan di mata Orang lain. Aku harus
Lebih DetailCatatan Stoik #13: di Luar Lingkaran Kendali
Catatan Stoik - Kematian, pertemuan, rezeki dan ketentuan langit lainnya merupakan perkara besar yang berada di luar kendali manusia. Kita hanya
Lebih DetailBlog Terkini
Hari Natal: Duri di tengah jalan Pluralitas
Menelusuri Akar dari kebencian, Gus Miftah dan Sunhaji
PKM UNIMED: SERAH TERIMA TAMAN BACA RUMAH INTUISI
Menu
Hubungi Kami
KOMUNITAS LITERASI PERADABAN
|
Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara - 20853 |
|
081360424202 |
|
muhammadsangbintang@gmail.com |