KUNJUNGAN KE TBM MENDAy: Belajar Jujur Sejak dini

KUNJUNGAN KE TBM MENDAy: Belajar Jujur Sejak dini

INTUISI OPINI - Beberapa minggu yang lalu, tepatnya 18/09/2023 kami mengunjungi salah satu TBM yang cukup eksis di Kabupaten Langkat. Namanya Taman Baca Menday, terletak di Secanggang - Langkat.

Anak-anak riuh gembira, dipandu oleh kakak-kakak literasi dari Komunitas Literasi RUMAH INTUISI dan teman-teman MEDAN MEMBACA. Sampai pada satu sesi, bermain origami yang dipandu kak Faisal Founder TBM Menday.

Anak-anak, kakak kasih kertas origami ini satu sorang* pekik beliau di tengah riuh suara anak-anak. tak lama berselang kamipun secara bersama-sama memberikan kertas origami kepada anak-anak tersebut.

Ada hal yang menggelitik hati kami, beberapa orang anak berteriak kepada kami, "Kak, awaq belum dapat!!" dengan cekatan anak-anak itu mengambil kertas yang kami sodorkan.

Anehnya, mereka menyembunyikan beberapa kertas origami di belakang punggungnya. dan kami melihat hal tersebut dengan menatap mata mereka: "Itu kan sudah dapat, kenapa kamu bilang belum dapat, hayooo kamu berbohong yaa.."  kami menggoda anak-anak tersebut.

Lihat Opini lainnya: Kasus Guru cabul di Langkat...

Ternyata mereka berbohong, dan hal tersebut memicu anak-anak yang lain untuk melakukan hal yang sama. Kami sedikit berteriak menegaskan kepada mereka, "satu orang satu lembar ya, jangan berbohong ya, gak boleh berbohong!" Kami memberi isyarat dengan menatap lembut kepada mereka. 

Lalu lucunya dan gemesnya, beberapa anak yang ketahuan menyembunyikan kertas tadi tidak merasa malu sedikitpun dan menganggap tindakan tersebut seakan-akan biasa saja bagi mereka.

Kami memberitahukan kepada mereka bahwa berbohong bahkan untuk hal yang terkecil sekalipun adalah perbuatan tidak baik. Setelah itu mereka tampak mengerti, lalu kemudian mereka saling menyalahkan satu sama lain  baru tersadar bahwa tindakan mereka tidak baik.

Peristiwa itu, memberi gambaran kepada kita bahwa, anak-anak yang biasa melakukan kebohongan secara berulang-ulang tanpa pernah diberikan edukasi dengan baik bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan, membentuk sikap Common Sense mereka bahwa itu adalah hal yang lumrah dan wajar untuk dilakukan.

Terbukti ketika ketahuan, mereka tidak mengerti  bahwa tindakan mereka itu tidak baik. Perilaku buruk yang dibiasakan akan menimbulkan kewajaran hingga pada akhirnya mereka sulit untuk membedakan mana perbuatan baik dan buruk yang perlu dihindari.

Banyak PR kita untuk membentuk budi pekerti anak-anak generasi penerus kita. Penanaman kejujuran sejak dini akan sulit untuk dilakukan jika kita tidak memulainya dari diri kita sendiri.

Mari kita sayangi anak-anak kita, memberikan ketauladanan kepada mereka yang bersumber kepada diri kita sendiri. Yuk! belajar Baik!

 

*Satu sorang berarti masing-masing mendapatkan satu orang


Minggu, 15 Oktober 2023 01:24 WIB
Administrator
326 Lihat kali

Tinggalkan Komentar

0 Komentar

Blog Terkait

News
13 Desember 2024 20:11

Menelusuri Akar dari kebencian, Gus Miftah dan Sunhaji

RUMAH INTUISI - agaknya, akhir-akhir ini Roda Kemakmuran kapitalis dikendalikan oleh setumpuk kebencian. Cobalah tengok kasus-kasus viral belakangan ini. Bagaimana proses

Lebih Detail
News
09 Juni 2024 14:51

Menjadi santri pelayan haji; sebuah Catatan akhir

RUMAH INTUISI - minggu, 9/06/24 tepat kloter 25 yang merupakan kloter terakhir dari jamaah haji Embarkasi Medan Sumatera Utara tiba di

Lebih Detail
News
04 Juni 2024 23:31

PAGUYUBAN KADER

RUMAH INTUISI - kenapa Korp Alumni Kader HMI tidak begitu mengganggu dalam dialog keseharian republik ini. hal ini terbersit diikiranku Atas

Lebih Detail
News
05 Maret 2024 09:17

Rihlah Ilmiah: didampingi Dr. Muhizar, Ketua STAI JM menandatangani LoA bersama Kampus USM

RUMAH INTUISI - Jumat, 01/03/24 merupakan rangkaian terakhir perjalanan akedemik yang dilakukan oleh rombongan STAI JM Langkat. Pada kunjungan terakhir tersebut, Tim

Lebih Detail