Revolusi Hidup: Membaca!
Identitas Buku:
Judul Buku : Filsafat sebagai sebuah Revolusi Hidup
Penulis : Reza Alexander Antonius Wattimena
Penerbit :KANISIUS
Tahun terbit : 2015
Jumlah Halaman : 304
RUMAH INTUISI - Buku ini bercerita tentang posisi penting filsafat sebagai alat dalam melakukan sebuah peristiwa akbar yang paling elementer dalam hidup manusia. Revolusi!. Kata-kata ini dalam asumsi sederhana kita mengandung muatan pengertian yang kerap dipakai oleh para aktivifis-aktifis pergerakan. Pengertiannya berbau heroik dan penuh dengan hal-hal yang berkaitan dengan patriotisme.
Revolusi artinya perubahan yang terjadi secara cepat dan paling mendasar yang menyeluruh. Dalam dunia, peristiwa revolusi kerap terjadi dan berhasil menoreh sejarah yang tidak pernah dapat dilupakan. Seperti revolusi Francis, revolusi Industri, peralihan kaum buruh kepada golongan aristokrat serta karyawan pabrik. Revolusi Gereja, umat Kristen berontak meninggalkan doktrin gereja yang sangat tidak manusiawi, Revolusi Bangsa Indonesia yang terjadi dalam beberapa tahap, serta banyak peristiwa lainnya.
Dalam peristiwa revolusi, kerap kali menghasilkan, memakan serta menimbulkan korban jiwa dengan kekacauan-kecauan, padahal tujuan revolusi itu sendiri adalah menciptakan tata dunia atau tata masyarakat yang baru dan lebih baik dari sebelumnya.
Pertanyaan yang paling mendasar adalah kerap kali pasca revolusi, kekacauan-kekacauan yang terjadi semakin parah, apakah hal tersebut dapat dikatakan bahwa revolusi yang diciptakan mengalami kegagalan? Dalam buku ini kita akan menemukan hal yang paling mendasar dari revolusi yang kerap kali dilupakan.
Hadirnya filsafat mampu merumuskan revolusi pribadi dalam berbagai aspek yang paling elementer dalam keseharian kita. Ketika revolusi pribadi terjadi secara baik, ia akan menjadi bahan bakar untuk mendorong revolusi yang lebih luas lagi yaitu revolusi sosial politik yang damai tanpa memerlukan korban jiwa seperti apa yang terjadi di sepanjang kehidupan manusia saat ini. Seperti revolusi atas pemikiran, cara pandang, bagaimana melihat persoalan dalam perspekstif multikultur.
Revolusi mentalitas bahkan yang paling mengejutkan adalah revolusi atas gaya hidup seperti antri. Penulis menunjukkan bagaimana Jerman, sebuah kota yang saat itu penulis tempati ketika menyelesaikan buku ini dan pada saat beliau menyelsaikan program doktornya, mampu melestarikan budaya antri. Bagi warga Jerman orang yag menyerobot antrian adalah orang yang kampungan norak, sehingga dengan penuh kesadaran warga Kota itu tertib berbaris di berbagai antrian.
Pada revolusi pendidikan misalnya, penulis memberikan kritik tajam terhadap sistem pendidikan bangsa hari ini yang ia nilai gagal meliihat peserta didik sebagai manusia. Pendidikan hari ini menurut beliau, mencetak sarjana yang hanya siap kerja, namun tidak memiliki nilai-nilai kreatifitas dalam kehidupannya.
Target penilain hanya dihitung dengan indeks angka tanpa pernah melihat kepada potensi bakat anak-anak didik secara azali. Tentunya membunuh mereka sebagai manusia yang memiliki kecendrungan-kecendrungan yang ia gandrungi. Belum lagi ketika beliau bicara revolusi demokrasi. Kritiknya, demokrasi bangsa ini tidak memiliki arah atau konsep yang jelas. Sehingga sepanjang demokrasi di bangsa ini berjalan kerap menimbulkan konflik dan kekacauan-kekacauan.
Alih-alih demokrasi melahirkan kesamaan dan keadilan bagi rakyat, ia justru melahirkan pemimpin-pimpin yang totaliiter. Seperti demokrasi Terpimpinnya sukarno yang hampir saja mengangkat dirinya sebagai presiden seumur hidup. Bagaimana pak Harto melenggang aman selama 32 tahun memimpin negeri ini dan sederetan-sederetan tipe kepemimpinan totaliter yang lahir dari sistem pemerintahan yang demokrasi!
Buku ini baik untuk mereka yang gandrung akan filsafat. Dan sangat bergizi bagi para pembaca yang ingin menambah wawasan keilmuwan dalam bidang filsafat politik. Sajiannya yang luwes dan sederhana memudahkan kita memahami apa yang tertulis dalam buku tersebut. Yuk Baca!.
Tinggalkan Komentar
Tambah Komentar
Blog Terkait
#1 semacam prolog: Mengapa keyakinan diri dan figuritas itu penting?
RUMAH INTUISI - Pembaca sekalian yang dirahmati Tuhan, hari ini di generasi muda kita bahkan kita sendiri pun seolah haus untuk
Lebih DetailSelamat jalan Maha Guru! Kang Jalal (Sebuah Review)
Spesifikasi Buku Judul Catatan Kang Jalal: Visi Media, Politik, dan Pendidikan
Lebih DetailBlog Terkini
Hari Natal: Duri di tengah jalan Pluralitas
Menelusuri Akar dari kebencian, Gus Miftah dan Sunhaji
PKM UNIMED: SERAH TERIMA TAMAN BACA RUMAH INTUISI
Menu
Hubungi Kami
KOMUNITAS LITERASI PERADABAN
|
Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara - 20853 |
|
081360424202 |
|
muhammadsangbintang@gmail.com |