Selamat jalan Maha Guru! Kang Jalal (Sebuah Review)

Selamat jalan Maha Guru! Kang Jalal (Sebuah Review)

Spesifikasi Buku

Judul                  
Catatan Kang Jalal: Visi Media, Politik, dan Pendidikan

Penulis               
Dr. Jalaluddin Rakhmat

Editor                
Miftah F. Rakhmat

ISBN                 
9795146734 (ISBN13: 9789795146735)

Penerbit             
Remaja Rosdakarya 1997

Jumlah Hal.        
508 hlm.
 
RUMAH INTUISI - Nama Dr. KH Jalaluddin Rakhmat akrab disapa Kang Jalal ini pertama sekali diperkenalkan padaku oleh salah seorang senior di organisasi. Dalam diskusi-diskusi ilmiah, Kerapkali nama beliau disebut-sebut berikut pemikiran-pemikirannya. Hal tersebut menimbulkan ketertarikanku terhadap sosok tersebut.

Mulai saat itu ekspedisi buku-buku karya beliau dimulai, tentunya disesuaikan dengan daya beliku. Buku-buku tersebut kubaca dan kujadikan bahan diskusi-diskusi di setiap kegiatan ilmiah yang dijalani.

Tanpa sadar, pemikiranku mulai berubah dalam memandang sebuah objek kebenaran. Seperti  menempatkan sikap dalam melihat sudut perbedaan dalam kebijaksanaan dan tauladan para Nabi dan keluarganya yang suci. Seperti sebuah buku yang akan diulas kali ini. Buku ini merupakan kumpulan dari tulisan Kang Jalal yang tersebar dari berbagai media masa serta kumpulan ceramahnya yang spontan dan alami.

Kang Jalal yang mumpuni di bidang Psikologi Komunikasi meleburkan dirinya dalam Alam akedemisi penuh dengan kegiatan keilmuwan dalam perjalanan kehidupannya. Pernah menjadi dosen UNPAJ namun harus melepaskan status PNS nya di sana karena ideologi Syiah yang ia anut dan perjuangkan.

Buku ini terdiri dari beberapa sub bagian yang terdiri dari: Visi media, visi politik, visi Pendidikan, visi transformasi sosial, visi feminimisme dan ukhuwah. Dalam Visi media, ia menceritakan bagaimana media mampu menjadi sebuah jembatan untuk mengabarkan aspirasi dan aksentuasi peradaban umat Islam Indonesia.

Selayaknya sebuah media, ia juga harus menyajikan berbagai fakta yang objektif sesuai dengan realitas. Namun saat ini, tepatnya ketika itu saat penulisan buku tersebut, rezim orde baru yang represif, tulisannya mampu mengkritisi dengan cerdas bagaimana peran media dalam mendongkrak legitimasi penguasa. Tulisan tersebut tajam namun tidak mampu terbantahkan ketika itu.

Visi Politik lebih kurang menceritakan bagaimana umat Islam hadir sebagai objek polarisasi politik praktis para politikus, namun satu sisi pengaruh suara umat Islam yang begitu potensial tidak mampu melahirkan atau berperan dalam proses internalisasi nilai-nilai etis politik yang menjadi motor perubahan moril sosial kea rah yang lebih baik. Alaih-alih berperan dalam internalisasi nilai-nilai etis, beberapa tokoh penting Islam terjebak dalam poltik praktis yang transaksional.

Visi pendidikan menceritakan bagaimana menyusun pendidikan yang lebih menitikberatkan kepada proses transfer of Value penanaman nilai-nilai spiritual yang berpusat kepada tauladan keluarga suci Nabi. Bagaimana ketauladanan keluarga Suci nabi dalam kehidupan yang sederhana agung namun mampu menjadi poros pergerakan dan kemajuan umat Islam hingga saat ini.

Visi transformasi sosial menceritakan bagaimana perbedaan yang kerapkali menjadi sumber konflik berkepanjangan berubah menjadi sebuah keniscayaan yang justru menyebabkan kerukunan. Sudah saatnya umat Islam hari ini haurs senantiasa berpusat kepada keragaman sebagai khazanah dari kekayaan intelektual umat Islam hingga melahirkan peradaban yang maju.

Visi Feminimisme mengilustrasikan isu perempuan  yang melahirkan peradaban umat manusia yang tinggi dan agung. Bercermin dari Fatimah Az Zahra, tokoh perempuan dari keluarga suci Nabi merupakan tauladan yang baik bagi kaum perempuan. Namun realitas hari ini, kaum perempuan tidak mampu mengeksplorasi potensi azali yang telah Allah berikan kepadanya hingga pada satu titik, perempuan lahir hanya sebagai Objek yang multikonpleks. Objek kekerasan seksual, eksploitasi dan sebagainya.

Hal di atas merupakan sekelumit ulasan Buku catatan Kang Jalal yang tentu saja tidak selengkap dan sehebat buku tersebut, karena aku pikir, buku ini merupakan  buku yang luar biasa memiliki kedalaman makna yang tinggi, hingga dari berbagai perspektif orang akan mampu menjelaskan dan mengkontekstualisasikan buku ini melalui pendekatan yang beragam.

Namun, berita duka datang senin 15 februari 2021 lalu, sore itu Kang Jalal menghembuskan nafas terakhirnya, di usia 79 tahun. Kubuka facebook dan melihat di beberapa laman-laman mengabarkan kematian beliau.

Serasa tak percaya, padahal sesungguhnya, aku pernah menancapkan tekad untuk kelak mendatangi beliau berdiskusi dan dialog, dalam beberapa kali kuberdoa kelak minta dipertemukan dengan beliau.

Takzim melihat bagaimana karismatik dan kelembutannya. Semuanya pupus. Ia wafat dalam sunyi. Berita kewafatannya tak sehebat Ustadz-ustadz yang lain. Kabar kematiannya layaknya Sang Ali Kwh, Hasan dan Husain tak banyak yang mengenangnya. Dalam sunyi namun damai dan penuh dengan ketenangan, selamat Jalan Ayah guru.. Lahul Fatihah…
 
 


Selasa, 19 Juli 2022 17:17 WIB
Administrator
249 Lihat kali

Tinggalkan Komentar

0 Komentar