#1 semacam prolog: Mengapa keyakinan diri dan figuritas itu penting?

RUMAH INTUISI - Pembaca sekalian yang dirahmati Tuhan, hari ini di generasi muda kita bahkan kita sendiri pun seolah haus untuk menemukan sosok teladan yang baik untuk ditiru.
Artis-artis papan atas yang bisa kita saksikan di berbagai media hanya mampu memperlihatkan keglamoran gaya hidup,gagalnya yang berumah tangga, dan prestasi yang begitu-begitu saja.
Semua itu mereka pamerkan ke khalayak, termasuk kita, demi untuk mencari popularitas dan pengakuan semu. Hingga akhirnya kebanyakan dari kita beranggapan bahwa kehidupan yang bahagia dan ideal adalah hidup yang glamor bisa bergonta-ganti pasangan, populer di kalangan masyarakat luas dan mendapatkan pengakuan semu yang entah berupa positif maupun negatif.
Sementara sistem pendidikan yang menjadi senjata utama negeri ini pun semakin terlihat basi dan tidak memiliki gairah dalam melawan semua itu.
Kita bisa lihat bersama, betapa sulitnya materi sekolah anak kelas 1 sekolah dasar zaman sekarang. Karakter guru yang seharusnya bisa digugu dan ditiru seolah menjadi melempem dewasa ini.
Bersikap tegas sedikit, langsung dilaporkan ke polisi berusaha bersahabat dengan siswa, lalu dianggap tidak punya wibawa. Padahal kelegaan hati dan semangat anak untuk duduk manis, menimba ilmu, menyerap informasi di bangku sekolah hari ini sudah tidak sama seperti dengan zaman dahulu.
Maka wajar jika pondasi keyakinan di dalam diri tiap manusia ketika menghadapi zaman modern ini perlu diteguhkan. Begitu pula dengan keberadaan figur yang patut dijadikan contoh.
Bahkan salah satu bapak bangsa kita, K.H. Agus Salim pernah menyatakan bahwa seluruh ilmu pengetahuan dan filsafat tidak dapat memberi penyelesaian yang memuaskan terhadap aneka kesulitan dan tidak sepenuhnya dapat memberi jawaban yang tuntas terhadap segala masalah.
Namun, pendidikan yang lebih berhasil di atas semua itu adalah sosok yang mampu memberikan keteladanan dan contoh yang baik untuk melangsungkan kehidupan.
Terdapat banyak ahli di bidang pendidikan yang menyatakan bahwa proses mendidik yang paling efektif adalah dengan cara memberi keteladanan bukan sekedar perintah atau larangan.
Mari kita cari dan temukan bersama seperti apa figur yang pantas untuk ditiru sambil tetap menemukan jati diri atau persona dari diri kita sendiri.
Penulis adalah Kordinator Program Komunitas Literasi Peradaban RUMAH INTUISI.
Tinggalkan Komentar
-
11 Oktober 2023 - 00:46 WIB
maslah figur trus lari ke masalah pendidikan, TV sedikit yg berisi pendidikan
Fitra
Website
Tambah Komentar
Blog Terkait

Revolusi Hidup: Membaca!
Identitas Buku: Judul Buku : Filsafat sebagai sebuah Revolusi Hidup Penulis : Reza Alexander Antonius Wattimena Penerbit :KANISIUS Tahun terbit : 2015 Jumlah
Lebih Detail
Selamat jalan Maha Guru! Kang Jalal (Sebuah Review)
Spesifikasi Buku Judul Catatan Kang Jalal: Visi Media, Politik, dan Pendidikan
Lebih DetailBlog Terkini

Tenang "Dalam Hati"

Muh. Zuhaili: Cahaya Alquran di Singapura

di Balik kisah Rihlah ilmiah Institut Jamiyah Mahmudiyah
Menu
Hubungi Kami
KOMUNITAS LITERASI PERADABAN
|
Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara - 20853 |
|
081360424202 |
|
muhammadsangbintang@gmail.com |