Manusia memburu stigma
RUMAH INTUISI - Kadang kita mengaku rendah hati namun di sisi lain amat senang dipuji dan tidak nyaman dicaci maki. Kadang Kita benci persaingan tapi tanpa sadar berusaha sebisa mungkin mendominasi percakapan dalam pergaulan.
Kita mengaku dapat pendengar yang baik, namun marah dan kesal ketika pembicaraannya dipotong. mengaku dermawan namun sedekah bagi harta hitung-hitungan enggan habis-habisan
Mengaku ikhlas, sedeqah memakai nama hamba Tuhan Tapi dari sifulan bin Fulan.Kita membentuk stigma mengharap nilai pada pada pengakuan sosial tapi nir kejujuran..
Sebetulnya, Siapa kita sebelum mengenal Stigma, Konsep dan sekelumit kata. Siapa kita sebelum konsep kepemilikan melekat dalam pikiran kita.
Siapa kita sebelum nasib berpihak di kehidupan kita. Fakir dan pandir, tak lebih dari seonggok air lendir. Dalam perut ada kotoran dan dibawa kemana-mana.
Hidup kemudian lalu mati, syukur-syukur tidak menjadi hantu gentayangan. Harta tahta tidak sudi ikut terkubur bersama sepotong diri. Alih-alih ikut, Ia jadi sumber pertengkaran sanak family.
Kita lemah tanpa oksigen kita tak mampu menarik nafas saat jumawa. Tanpa bumi dipijak kita lumpuh tak berdaya merendahkan martabat orang lain.
Lalu sekarang kita memburu stigma yang kita ciptakan, kita mau apa sebenarnya?
Kita menghamba pada stigma manusia tapi melupakan ukuran ketidakterbatasan Tuhan..
Tinggalkan Komentar
Tambah Komentar
Blog Terkait
Hari Natal: Duri di tengah jalan Pluralitas
RUMAH INTUISI - ingat Hadis rasul tentang tingkat ke imanan yang mempunyai tujuh puluh tingkatan dan menyingkirkan duri di jalan adalah
Lebih DetailCatatan Akhir Tahun; Menjadi hidup apa adanya
RUMAH INTUISI - Ada yang sedikit menggelitik dari pemilihan judul artikel ini. Lebih memilih penggunaan kata "Menjadi" dari pada menjalani
Lebih DetailPara Pendaras Kalimat Cinta, Sebuah Epilog
RUMAH INTUISI - Ketika pertama kali rombongan haji menginjakkan kaki di Tanah Deli, dari perjalanan jauh di semenanjung dua Kota suci
Lebih Detail1 Muharram: Konsep waktu dalam Filsafat
RUMAH INTUISI - Hari berganti hari, tiba saatnya tahun baru Islam 1 Muharam 1445 H mengunjungi umat manusia dalam sepanjang tahun
Lebih DetailBlog Terkini
Hari Natal: Duri di tengah jalan Pluralitas
Menelusuri Akar dari kebencian, Gus Miftah dan Sunhaji
PKM UNIMED: SERAH TERIMA TAMAN BACA RUMAH INTUISI
Menu
Hubungi Kami
KOMUNITAS LITERASI PERADABAN
|
Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara - 20853 |
|
081360424202 |
|
muhammadsangbintang@gmail.com |