HUT Langkat 273: Kita adalah orang-orang sibuk
Oleh : Founder
Tunjuk Ajar Melayu Berpesan* :
Apa tanda Melayu terpuji
Adill dan benar ia taati
Apa tanda Melayu beradat
Adil dan benar jadikan sifat
Apa tanda Melayu budiman
Pada yang adil ia bertahan
Pada yang benar ia berpedoman
Rumah intuisi - tunjuk ajar di atas merupakan sebuah pedoman orang-orang Melayu Langkat dulu dalam mendidik anak-anak garis keturunannya, hingga kelak dewasa menjadi pemimpin berbudi.
Tunjuk ajar dianggap sebagai kalimat-kalimat sakral sebagai hukum ketiga setelah quran dan hadis serta kalam ulama. Mereka berpedoman dengan itu. Kita dapat melihat bagaimana para tetua kita dalam menjalani bahtera hidup
Mereka berkepribadian kuat, tangguh dan memiliki karakter luhur. Coba lihat atok, andong dan abah-abah kita dahulu. Selepas Shubuh, berdzikir, lalu berangkat ke ladang, membawa cangkul dan parang babat. Pukul 08.00 pagi, minum kopi, berteman ubi, lalu radio amatir menemani aktifitas mereka.
Berladang ke sawah, setiap hari rutinitas tersebut melulu dikerjakan. Mereka tidak pernah gundah, susah dan gelisah. rumah hendak roboh, tiada mengapa asal setiap hari makan Gulai lomak (Biar rumah runtoh asal gulai Lomak).
Walau tidak valid, deretan kalimat itu anggaplah sebuah adagium khas orang Melayu. Namun Adagium itu salah diartikan oleh banyak orang.. Kesannya setereotif dan cukup tendensius kepada orang Melayu seperti, pemalas, memiliki gengsi yang tinggi serta tidak mau bekerja.
Padahal, cukup banyak orang Melayu Langkat menjadi orang-orang besar. menjadi orang-orang pintar di tingkat regional, Nasional bahkan Internasional. Kalau boleh kita pahami dari berbagai tafsir dari pemikiran banyak orang adagium itu memiliki makna yang luhur.
Biar rumah runtuh asal gulai Lomak melambangkan betapa sesungguhnya orang Melayu memiliki sifat zuhud yang amat mulia nan tinggi. Secara Logika, Rumah yang merupakan kebutuhan dasar (papan) tidak terpenuhi secara layak, tidaklah mungkin setiap hari pemiliknya memakan gulai lemak.
Gulai lemak adalah makanan khas Melayu, memiliki cita rasa tinggi. Belum tentu semua orang Melayu mampu mengonsumsinya. Hal tersebut mengartikan bahwa, Orang melayu mampu selalu bersyukur terhadap apa yang dimakannya.
Ia menganggap apapun itu semua adalah pemberian dari Allah swt. yang Maha Kuasa. Mereka memakannya dengan penuh syukur. Hingga Nasi jagung serasa lomak sagu berasa lomak, Ubi rebus, tempe, semuanya belomak bagi mereka yang mensyukuri arti hidup.
Lihat kembali andong atok dan para leluhur kita. Hidup mereka amat sederhana, rumahnya lantai tanah dan dinding tepas, dibalik dinding-dinding tepas nan ringkih tersebut, ada canda tawa dan gelak di sana.
Anak-anak berkumpul bersama orangtuanya. ditemani lampu sentir, bunyi jangkrik, tawa-tawa anak-anak yang renyah dan ceria perlahan-lahan menghilang. Pukul 21.00 Wib, mereka tertidur lelap, untuk mengejar besok pagi, melaluinya dengan kesederhanaan kembali.
Coba kita lihat hari ini, di kota bahkan di desa sekalipun. orang-orang sibuk kerja dari mulai terbit matahari hingga sore hari, bahkan sebahagian bekerja sampai larut malam. Penghasilan berjuta-juta, rumah nan gedung, kalau di desa tanah berhektar-hektar, namun rumah mereka sepi.
Di kala Magrib, memang semua kumpul. anak-anak di kamar masing-masing, ayah belum pulang dari kantor, sang Ibu kecapekan sehabis magrib tertidur lelap di kamarnya. Sang Adik syik Masyuk bermain games, Sang Kakak entah apa yang dilakukannya di kamar. Pintu Kamar terkunci rapat.
Sang Abang, Bong** dalam genggaman asap mengepul di langit-langit kamarnya, sehabis magrib dan kini jam 22.00 Wib sang abang lagi Tinggi akibat Narkoba Jahanam musuh bersama segala bangsa.
Itu Potret klita. Kehidupan Sinetron yang dulu sering kita lihat-lihat di TV, hadir dan menjelma dalam kehidupan kita sehari-hari.
Lihatlah Langkat hari ini, Tahun Lalu Bupati pemimpin nomor satu di Langkat ditahan Karena Korupsi. beberapa kasus mengerikan terjadi, Anak kandung membunuh ibunya karena tidak dapat sabu-sabu. Pencabulan bagaikan sebuah kasus yang rapi terselubung.
Mafia tanah yang di dalangi pejabat dan orang-orang dekat, dan yang paling mencemaskan kita, beberapa hari yang lalu, komunitas anak-anak muda motor dengan bebasnya menyelenggarakan pesta dansa vulgar, lalu secara nyata dan viral terekam video adegan cabul pada kegiatan jahannam itu.
Siapa yang mesti dipersalahkan???
KITA! yang salah adalah KITA, kita tidak mempersiapkan pendidikan dirumah yang baik bagi anak-anak kita. Karena kita adalah orang-orang sibuk kerja dari mulai terbit matahari hingga sore hari, bahkan sebahagian bekerja sampai larut malam.
*Tunjuk ajar disadur dari buku Dr. Safwan Hadi Umry, Literasi Melayu melawan Korupsi, Medan: CV Mitra, 2016
**Bong adalah alat penghisap sabu-sabu
Tinggalkan Komentar
Tambah Komentar
Blog Terkait
Tagline "Perubahan" Kader KAHMI Sumut siap tarung di Pilkada Langkat
RUMAH INTUISI - berkepala pelontos berkumis tipis serta berkacamata adalah ciri khas abang yang satu ini. Selasa,14 Mei 2024 lebih kurang sebulan
Lebih Detail#KAHMIMILENIAL: Candu, cuan dan Secarik kekuasaan!
RUMAH INTUISI - apa yang meyebabkan suara perjuangan akhir-akhir ini semakin sepi, terutama dari kalangan anak muda para aktifis. Beberapa kali
Lebih DetailSecarik Narasi; Menatap visi misi KAHMI, sebuah Masa depan umat
Rumah Intuisi - Duduk termenung, seonggok lelaki di perempatan itu sepertinya aku kenal. ia terlihat lelah, barusan ikut dalam barisan
Lebih DetailAIDIL FITRI PETUGAS P3IH ; Urgensi Memaksimalkan Pelayanan Jamaah Haji Lansia
RUMAH INTUISI - Medan/16/-6/2023 Ada yang istimewa dalam momentum ritual pelaksanaan Ibadah haji tahun ini. Tagline program haji kali ini mengusung tema
Lebih DetailBlog Terkini
Hari Natal: Duri di tengah jalan Pluralitas
Menelusuri Akar dari kebencian, Gus Miftah dan Sunhaji
PKM UNIMED: SERAH TERIMA TAMAN BACA RUMAH INTUISI
Menu
Hubungi Kami
KOMUNITAS LITERASI PERADABAN
|
Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara - 20853 |
|
081360424202 |
|
muhammadsangbintang@gmail.com |