Menciptakan Kesadaran Ekologi Dengan Bermain Layangan (Refleksi Hari Layang-layang Internasional Untuk Menjaga Kesehatan dan Kesadaran Lingkungan)
Oleh:
CUT EMMA MUTIA RATNA DEWI*
RUMAH INTUISI - Tak terbantahkan bahwa virus pandemi covid 19, telah membuat ruang bermain anak menjadi sangat terbatas. Kerinduan melihat pola tingkah anak bebas bermain dengan merdeka sesuai usia terasa bergelayut di pelupuk mata.
Dan akhirnya membuat mereka akrab dengan keakraban dan membumi dengan ruang-ruang virtual. Padahal masih banyak permainan outdoor yang dapat meningkatkan kekuatan motoricnya.
Salah satunya adalah main layangan yang sangat bermanfaat selain melatih koordinasi tangan dan mata, juga mampu buat para orang tua mengajarkan dan menerapkan pola hidup sederhana bagi buah hati kita tercinta.
Mungkin sekilas terkesan sangat sepele memainkan dengan tarikan dan uluran layangan yang dimainkan. Namun sejatinya banyak terkandung makna dan manfaat yang sangat baik dan bermanfaat terhadap pertumbuhan anak dengan memainkan layangan, terlebih apalagi diajarkan dengan cara langsung proses pembuatan layang-layangnya hingga hingga menyiapkan segala perlengkapan untuk diterbangkan.
Dan pastinya, manfaat yang didapat dari bermain layangan, tidak semata hanya berfaedah buat perkembangan mental anak, namun bagi para orang dewasa dengan memainkan layang-layang, juga berdampak sangat positif.
Masih banyak orang yang menilai bermain layang-layang sering diidentikkan sebagai permainan anak-anak. Tapi jangan salah, bukan anak-anak saja yang suka main layang-layang, orang dewasa pun bisa menikmati permainan ini.
Selain menyenangkan, permainan ini juga memiliki unsur olahraga di dalamnya. Oleh karena itu, ada banyak manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari permainan ini, seperti: Bermain layang-layang membuat tubuh aktif bergerak. Menerbangkan layang-layang bisa memberi efek yang sama seperti saat kita berolahraga.
Ketika menerbangkan layang-layang seringkali diiringi dengan gerakan berjalan atau berlari yang membuat tubuh kita aktif bergerak. Saat tubuh aktif bergerak, jantung jadi lebih sehat, aliran darah lebih lancar, otot pun jadi lebih kuat.
Dengan bermain layang-layang, juga mengharuskan mata kita untuk melihat jauh ke atas langit. Hal tersebut membuat otot dan saraf mata kita jadi lebih terlatih. Permainan ini bisa meringankan kelelahan pada mata serta mencegah terjadinya miopi (rabun jauh).
Kita membutuhkan cuaca yang cerah untuk bisa menerbangkan layang-layang. Otomatis tubuh kita akan terkena sinar matahari, yang bisa membawa beberapa manfaat kesehatan.
Disisi lain, bermain layangan juga meningkatkan produksi Vitamin D, memperbaiki suasana hati, meningkatkan kualitas tidur, serta membantu penyembuhan gangguan kulit.
Orang yang banyak menghabiskan waktunya bekerja di depan komputer cenderung lebih sering mengalami nyeri otot leher. Masalah pada area leher tersebut bisa dicegah dengan menerbangkan layang-layang.
Dengan melihat ke atas saat menerbangkan layang-layang, kita bisa mengurangi ketegangan pada otot leher, meningkatkan fleksibilitas ligamen serta sendi tulang belakang, sehingga bisa mencegah kondisi nyeri leher dan mengurangi ketegangan pada otot leher.
Aktivitas yang dilakukan di luar ruangan cenderung mengasyikkan. Melihat layang-layang terbang perlahan pun mampu memberikan relaksasi pada pikiran dan mengurangi stres yang sedang dirasakan. Menerbangkan layang-layang bersama keluarga atau orang-orang tersayang pun membuat aktivitas ini semakin terasa menyenangkan.
Permainan ini bisa menjadi alternatif yang menyenangkan untuk mengisi akhir pekan kamu, aktivitas ini juga tidak membutuhkan banyak biaya.
Nostalgia mainan tradisional
Sebuah permainan tradisional layang-layang sering kita melihat dimainkan sejak masa kecil dulu , baik dari tanah lapang dan area persawahan. Anak-anak atau orang dewasa bisa menghabiskan waktu berlarian berupaya agar layangan bisa terbang. Panas Matahari pun tidak bisa mengalahkan keasyikan bermain layang-layang bersama teman-teman.
Anak-anak biasanya bermain layang-layang setelah pulang sekolah sampai sore hari menjelang waktu magrib. Kalau melihat permainan ini menjadi ingat masa kecil.
Yang patut diketahui, permainan tradisional layang-layang terus dimainkan hingga sekarang, dari anak-anak hingga orang dewasa. Permainan layang-layang sangat disenangi masyarakat.
Dari catatan sejarah, permainan layang-layang telah dimainkan dan dikenal oleh masyarakat Cina sejak tahun 2500 SM. Kemudian, menyebar hingga ke daratan Eropa. Sedangkan di Indonesia, mainan layangan telah muncul sejak abad ke-17.
Hal tersebut berdasarkan catatan sejarah Melayu yang mengisahkan bahwa kerajaan pernah mengikuti festival layang-layang. Selanjutnya, permainan layang-layang menjadi sangat populer di Indonesia sejak awal abad ke-21.
Keterampilan dan Kecekatan
Orang biasanya bermain layang-layanh di tempat terbuka, seperti lapangan, persawahan, atau pantai. Bahan pembuatan layangan sebagian besar terbuat dari kertas atau plastik, bambu, dan benang. Kalau tidak bisa membuatnya sendiri, cukup dengan membeli layang-layang di warung saja.
Tidak jarang, orang dewasa bermain layang-layang untuk bersantai dan bersenang-senang untuk menerbangkannya. Sering pula mengadu layang-layang dengan cara memutuskan benang layangan lawan. Layang-layang yang talinya putus dinyatakan kalah. Penentuan pemenang juga bisa dilakukan dengan cara melihat layang-layang paling lama berada di udara.
Permainan tradisional layang-layang merupakan aset budaya yang harus dijaga kelestariannya dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Ada beberapa manfaat penting permainan tradisional layang-layang, antara lain:
Menanamkan sikap dan keterampilan dengan cara menyalurkan kreativitas di waktu luang. Memiliki nilai edukasi. Permainan tradisional layangan berguna untuk perkembangan kecerdasan secara emosional karena dimainkan bukan hanya individual, melainkan juga bersama-sama.
Memberi manfaat bagi tubuh, yaitu meningkatkan konsentrasi, kekuatan otot lengan dengan tarik-ulur benang, dan meningkatkan kesehatan
Mengajarkan nilai estetika. Dibuat dari mulai mencari dan memilih materi bambu. Lalu bambu dibelah dan diraut bambu. Cara membuat layang-layang dibutuhkan perhitungan dan ketelitian agar tercipta kekuatan kerangka bambu.
Mengajari perhitungan, ketelitian, ulet, dan sabar. Sehingga, layang-layang sangat cocok sebagai permainan tradisional bagi anak-anak.
Melatih kreativitas, keterampilan, ketahanan fisik, serta ketika pemilik layangan kalah dalam tanding.
Cocok dimainkan secara kelompok sehingga mengajarkan kerja sama, kekompakan, dan saling asah asih asuh.
Nilai edukasi dalam permainan tradisional layang-layang adalah keterampilan sosial dan kesadaran ekologi.
Permainan tradisional layang-layang umumnya membuat orang bersosialisasi dengan sekitarnya. Sehingga, terjalin komunikasi, berbagi , bekerja sama, dan berpartisipasi dalam kelompok masyarakat.
Bukan rahasia lagi, kita harus memiliki keterampilan sosial agar diterima oleh lingkungan sosial dan dan bersosialisasi. Selain itu, permainan anak-anak ini menciptakan kesadaran ekologi dengan menjaga kelestarian lingkungan.
Meski begitu, permainan tradisional ini memiliki penilaian negatif pada masyarakat karena kerap menyangkut di kabel-kabel listrik. Anak-anak yang mengejar layang-layang putus tak jarang menjadi bahaya dan bisa ditabrak kendaraan mobil atau motor karena membuat orang menjadi kurang konsentrasi.
Penutup
Pastinya bahwa permainan tradisional leluhur ini, menjadi suatu hal yang patut dijaga kelestariannya.
Selain multi manfaat, juga mampu meningkat kesabaran yang berdampak pada penguatan physikologis bagi siapapun yang memainkan mainan layangan.
Maka dengan peringatan Hari Layang-layang Internasional yang jatuh pada 14 Januari 2023, semangat untuk mengembalikan gairah permainan tradisional diminati oleh anak bangsa, benar-benar mampu meningkatkan kualitas kesehatan dan daya kognitif hingga mengasah motorik bagi yang memainkannya.
(Tulisan diambil dan disadur dari berbagai sumber)
*Penulis adalah Dirut CUT EMMA CENTRE (CEC) & KORPRES MN FORHATI
Tinggalkan Komentar
Tambah Komentar
Blog Terkait
Tagline "Perubahan" Kader KAHMI Sumut siap tarung di Pilkada Langkat
RUMAH INTUISI - berkepala pelontos berkumis tipis serta berkacamata adalah ciri khas abang yang satu ini. Selasa,14 Mei 2024 lebih kurang sebulan
Lebih Detail#KAHMIMILENIAL: Candu, cuan dan Secarik kekuasaan!
RUMAH INTUISI - apa yang meyebabkan suara perjuangan akhir-akhir ini semakin sepi, terutama dari kalangan anak muda para aktifis. Beberapa kali
Lebih DetailSecarik Narasi; Menatap visi misi KAHMI, sebuah Masa depan umat
Rumah Intuisi - Duduk termenung, seonggok lelaki di perempatan itu sepertinya aku kenal. ia terlihat lelah, barusan ikut dalam barisan
Lebih DetailAIDIL FITRI PETUGAS P3IH ; Urgensi Memaksimalkan Pelayanan Jamaah Haji Lansia
RUMAH INTUISI - Medan/16/-6/2023 Ada yang istimewa dalam momentum ritual pelaksanaan Ibadah haji tahun ini. Tagline program haji kali ini mengusung tema
Lebih DetailBlog Terkini
Hari Natal: Duri di tengah jalan Pluralitas
Menelusuri Akar dari kebencian, Gus Miftah dan Sunhaji
PKM UNIMED: SERAH TERIMA TAMAN BACA RUMAH INTUISI
Menu
Hubungi Kami
KOMUNITAS LITERASI PERADABAN
|
Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara - 20853 |
|
081360424202 |
|
muhammadsangbintang@gmail.com |