Makam Datuk Landak: Juhud yang Keramat

RUMAH INTUISI - Beberapa waktu yang lalu, selepas melaksanakan up Grading dan Musraker PCNU Langkat, kami mengunjung Makam keramat. Syaikh Abu Salam atau kerap dikenal Datuk Landak.

Makam ini terletak di Bahorok, Langkat, tepatnya di desa Timbang Lawang. Kami melewati titi gantung, menyebrangi Landak river, begitu yang kerap disebut tourist Guide terhadap sungai ini.

Beberapa meter dari titi tersebut, akan dijumpai makam ini serta deretan makam-makam lainnya yang juga merupakan zuriyat syaikh tersebut.

Ada sebuah sumur disisi depan makam Datuk Landak yang menurut keterangan penduduk setempat memiliki air yang tidak pernah kering. di sediakan untuk mengambil air wudhu bagi para penziarah.

Pada sisi lainnya, terdapat Mushola yang diperuntukan bagi penziarah untuk melaksanakan sholat di tempat tersebut. 

menurut penuturan warga setempat, yang  dikutip dari Laman Visit Lauser sifat kejuhudan syaik Datuk Landak ini memancarkan Karomah yang luar biasa.

Suatu ketika Beliau kedatangan 7 orang Tamu yang merupakan Pangeran dari tanah Phak-phak. Mereka merasa kehausan karena melakukan perjalanan panjang.

Lalu mereka singgah ke tempat Datuk Landak dan meminta air kelapa kepada beliau untuk melepaskan dahaga mereka. Sang Datuk mengizinkan namun dengan syarat mereka hanya boleh mengambil secukupnya saja.

Beliau menyarankan untuk mengambil 1 kelapa saja terlebih dahulu dan apabila kurang, mereka boleh mengambilnya kembali. Sang pangeran merasa satu kelapa untuk 7 orang tidak mencukupi.

Mereka memohon kepada datuk untuk mengambil satu tandan kelapa kepada datuk mengingat mereka berjumlah 7 orang, dan akan memungkinkan menghilangkan dahaga mereka.

Akhirnya sang Datuk pun menyutujuinya, namun memberikan 1 persyaratan yang aneh. Mereka boleh mengambil 1 tandan kelapa, atau berapa pun banyak yang mereka butuhkan dengan 1 syarat.

Syarat tersebut adalah mereka harus mampu menghabiskan satu butir kelapa terlebih dahulu. Jika mereka tidak mampu melakukannya. Mereka harus bertangungjawab  mengembalikan tandan kelapa yang telah mereka ambil.

Tanpa pikir panjan mereka menyetujuinya. Namun, anehnya, satu butir kelapa tersebut tak mampu mereka habiskan. Secara bergantian meminum kelapa tersebut, airnya tak kunjung habis.

Mereka pun akhirnya menyerah dan mohon ampun kepada sang Datuk tidak mampu mengembalikan tandan kelapa tersebut di tempatnya, sebagai hukumannya.

Sang Datuk pun meminta mereka tinggal bersama beliau. Hingga akhirnya ke 7 pangeran tersebut belajar dan berkhidmat kepada sang Datuk. 

Cerita tersebut merupakan hikmah dari sifat kejuhudan yang beliau miliki sehingga menjadi karomah tersendiri. Hidup merasa berkecukupan, tidak tamak, tidak berlebihan sehingga Masyhur sebuah ungkapan di sana "Rezeki Datuk Landak".

Kami dengan khidmat memanjatkan lantunan untaian doa mengambul Tabarruk kepada makam Beliau. menyerap energi kewaliannya lalu mentadabburi riwayat hidup dan kejuhudannya.