Audiensi Kemenag Langkat: Kabar Lagit itu harus disampaikan

LANGKAT - RUMAH INTUISI Jumat/10/02/23 Pukul 11.00 Wib, kami bertemu dengan Ka. Kemenang Langkat Bpk. Ainul Aswad beserta ibu Kasi Siti Aminah di ruangan beliau.

Pertemuannya memang singkat, dan tergesa-gesa disebabkan beliau juga terlibat dalam agenda lain selain pertemuan dengan kami.

Dalam pertemuan yang singkat dan padat itu, terselip semangat dukungan dari kedua Tokoh tersebut. Sehingga Pak Ainul mengatakan akan membantu jika kegiatan yang diagendakan nantinnya dilaksanakan.

Komunitas ini membawa visi literasi untuk mengkampanyekan kepada masyarakat banyak akan pentingnya sikap Literat dalam membangun sebuah peradaban.

Perintah Alqran dengan gamblang dan jelas menyebutkan MEMBACA menjadi aktifitas utama dalam melakukan hubungan antar sesama manusia, Tuhan dan Alam semesta.

Quraish Shihab menafsirkan perihal membaca yang dimaksud dalam Qs. Al-'Alaq ayat 1 itu berarti perangkat kemampuan membaca, menganalisis, melakukan interprestasi terhadap pengetahuan dan informasi.

Kita boleh lakukan penelusuran kepada negara-negara maju, disitu terlihat bagaimana tingginya minat baca masyarakat di negera tersebut.

Hal tersebut melengkapi dan memperkuat dorongan dan motivasi kami dalam menyebarkan, mengkampanyekan literasi di tengah  masyarakat.

Dalam konteks yang kerap terjadi hari ini,Penafsiran Alquran yang sering disalahartikan menjadi sebuah tanda bahwa tingkat literasi masyarakat amat rendah hari ini.

Sering kita lihat di tengah mayarakat, bagaimana kelompok ekstrem menafsirkan ayat-ayat Alquran yang kaku, tidak luwes, kering dari makna hingga hal tersebut menyebabkan Ajaran Islam kehilangan missi utamanya sebagai agama Rahmatan lil 'alamin.

Kita lupa di sebalik Tafsir Lughawi, ada maknawi dalam Takwili yang cenderung sebenarnya menjadi amanah utama dalam sebuah ayat.

Amanah yang tersirat dibalik deretan-deretan teks dalam kitab suci tersebut yang seharusnya menjadikan kita  a wise person  dalam menjawab soal hidup melalui Alquran.

Semuanya ini tidak terlepas dari minat literasi kita. KEMAMPUAN MEMBACA, MENGANALISIS, membangun asumsi berdasarkan data dan fakta tentang apapun itu.

Kami berpikir, Kementerian Agama mempunyai wewenang menjawab persoalan di atas. Melakukan edukasi secara konsisten kepada masayarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses informasi dan pengetahuan.

Sementara hari ini, Informasi di Media Internet lalu lalang dalam dunia virtual. Situs-situs yang mengajarkan banyak hal mulai dari yang positif hingga kepada hal yang merugikan bertebaran di sana.

Kemenag dan kita yang peduli terhadap fenomena tersebut harus hadir di sana sebagai pencerah bagi masyarakat. 

Kalau bukan kita yang sadar ini, siapakah lagi yang dapat kita Harapkan? Kabar langit itu harus disampaikan meskipun melalui urunng emprit dan pipit. Begitu kira-kira!